SUNAN MURIA - COLO, KECAMATAN DAWE - KUDUS

Selamat sore sobat sobat semuanya, jumpa lagi ya di tulisan kecil saya. Nah kali ini saya mau membagikan kisah perjalanan saya saat Ziarah ke Makam Sunan Muria di Kudus.



Sunan Kudus Cover

Pagi itu dari arah Ungaran saya siapkan dan cek motor saya sebelum berangkat, tak lupa berdoa terlebih dahulu agar perjalanan lancar. Dari arah Ungaran melewati Tuntang, Bringin, Kedungjati dan Gubug. Setelah dari Gubug belok kanan ambil arah Kudus melewati Pasar Dempet dan Gajah hingga sampai jalan utama Demak - Kudus. Jalan dari Tuntang sampai Gubug ini sudah cor dan halus, namun sedikit berkelok - kelok dan agak sepi di kawasan hutan/ alas sebelum dan sesudah Kedungjati.

Dari arah Gubug ke arah Jalan Raya Demak  - Kudus juga cor, melewati Pasar Dempet dan Pasar Gajah, namun mungkin anda akan ngantuk nih sobat, soalnya jalannya lurus dan panjang banget. Oh iya, sesekali akan ada lubang di jalan.



FOTO DI GERBANG KUDUS KOTA KRETEK

Setelah sampai di Jalan Raya Demak - Kudus, saya berjalan agak cepat karena jalan luas dan halus, sambil menikmati hijaunya pepohonan di samping jalan dan memandang langit mendung, akhirnya masuk juga di wilayah Kabupaten Kudus.


Kudus Kota Kretek


Nah disini saya berhenti sejenak untuk foto - foto di gerbang Kudus Kota Kretek yang dibangun besar sekali. Dulunya waktu saya masih bekerja di Kudus saya sering mampir disini dimalam hari, menikmati gemerlap warna - warni lampu yang menghiasi bentuk daun Tembakau raksasa ini. Setelah selesai berfoto saya memakai Jas Hujan terlebih dahulu karena mulai gerimis.

 
KOTA KUDUS YANG ASRI

Dari Gerbang Kudus Kota Kretek saya melanjutkan perjalanan lurus terus kearah Kota Kudus, yah sambil hujan - hujanan menikmati Kota Kudus yang asri. Paling suka melewati jalan kota yang bersih dan dihiasi taman - taman hijau. Kangen rasanya ketika sampai di Simpang 7 Kudus, dulunya disinilah saya panas - panasan bersama mantan anak buah saya "Fahrus" ikut tandem salah satu Sales Representatif Coca - Cola.

 
COLO

Dari Simpang 7 Kudus, saya melanjutkan perjalanan ke arah Colo. Jalan utama ke Colo hanya satu jadi santai dan rileks saja sambil mengenang nostalgia disepanjang jalan di wilayah Kecamatan Dawe ini. Sudah setahun lebih sejak terakhir saya melewati jalan ini, padahal dulu setiap hari lewat jalan ke Colo ini dan masuk ke pelosok Dusun di bagian utara Kudus ini. Meski banyak jalan kecil untuk sampai Colo, pada akhirnya hanya ada satu jalan utama ke Colo dan itupun berakhir dengan memutar ke bagian Kudus yang berbatasan dengan wilayah Pati. Colo adalah wilayah yang berada di ketinggian dan bagus untuk melihat Kota Kudus dengan sempurna, sehingga menjadikan Colo termasuk sebagai Desa Wisata populer di Kudus.

Nah setelah naik lumayan jauh sekitar 35 menit saya sampai di Gerbang Wisata Colo, disini untuk motor dikenakan biaya restribusi Rp. 5000 kayaknya untuk 2 orang. Kemudian naik sedikit lagi melewati ramainya para peziarah yang berkumpul di Terminal Colo. Jadi untuk para rombongan peziarah yang menggunakan bus harus berhenti dan parkir di Terminal Colo ini. Terminal ini juga sangat ramai orang - orang yang berjualan berhadapan satu dengan yang lainya, dibagian pojok terdapat Mushola yang sering saya gunakan untuk ibadah bersama mantan surveyor saya, Ulfa namanya.

 
NAIK KE MAKAM SUNAN MURIA

Karena saya menggunakan motor sendiri, jadi saya parkirkan di penitipan motor yang tersedia di dekat Terminal, Rp. 5000 untuk parkir sepeda motor. Setelah itu saya masuk ke Gerbang Sunan Muria  yang tidak jauh dari penitipan motor. Meski sore nanti saya kerja, saya sempatkan untuk berjalan kaki saja, lagipula Ojek juga tidak beroperasi karena hari ini jumat pahing.

Oke sebelum naik saya sempat membaca ada tulisan, Sunan Muria - 1,5 Km. Hahaha, gimana sobat ?, jadi saya harus naik kesini melewati anak tangga yang jumlahnya sekitar 750 an dan jarak tempuh 1.5 km. Oke deh langsung saja naik - naik ke puncak gunung, lhoh kok gunung ?, iyaaaa, jadi selain tentang Sunan Muria, lokasi makam Sunan Muria ini berada di kaki Gunung Muria lho. Ups jadi tahu kan kalian, kalau ziarah kesini bukan hanya dapat sehat karena olahraga, tapi juga dapat pahala sobat.

Meski sudah 3x kesini, saya tetap tak bisa menahan nafas, sehingga terpaksa istirahat beli peci dulu biar makin ganteng haha. Selain itu kali ini saya ditemani dek Via, jadi harus sabar dong, karena perempuan kadang suka manja hehe.

 
PEDAGANG MELIMPAH DI SEPANJANG JALAN

Disepanjang jalan naik ke Wisata Religi Sunan Muria ini kalian tidak akan bosan, karena banyak sekali para pedagang di kanan dan kiri jalan yang berjajar dari bawah sampai keatas. Ada yang menjual pakaian, tas, buah - buahan, kacang, snack, minuman, syomay, oleh - oleh, aneka kerajinan, buku dan masih banyak lagi. Penjual yang ada disini didominasi oleh para penjual pakaian, ya banyak sekali sobat dengan berbagai pilihan dan harga yang berbeda pula, tergantung pintar dan tidaknya sobat menawar harga.

Muria

Di beberapa titik terdapat beberapa kotak amal, warung makan dengan harga Rp. 5000 (menurut suara yang saya dengar ketika bapak - bapak/ Ibu - ibu mempersilahkan dengan bahasa jawa : "monggo mas mbak, mampir, maem rumiyin gangsalewu mawon/ mari mas/ mbak mampir dulu makan limaribu saja).

 
BUAH PARIJOTHO

Sesaat berhenti sebentar, karena dek Via ingin membeli buah parijotho, buah bewarna pink dan ungu yang ukurannya bisa dibilang kecil. Buah ini rasanya asam dan agak kecut, namun ada sedikit manis yang dapat dirasakan di lidah. Kata orang - orang disini, buah Parijotho berfungsi dan bermanfaat untuk membuat ibu yang hamil muda memiliki anak yang ganteng/ cantik, dan jika dikonsumsi oleh wanita yang ingin hamil bisa membantu terrwujudnya hal tersebut. Buah ini bisa dimakan langsung atau dibuat rujak.

Setelah menempuh jalan naik, ketemu juga jalan datar yang biasa disebut bonus trek (istilah anak gunung). Setelah itu ketemu pertigaan dengan papan petunjuk, kekiri menuju Makam dan kekanan menuju Air Terjun Monthel. Jika saya hitung waktu tempuh dari bawah tadi sampai ke atas dengan sedikit istirahat, total perjalanan naik sekitar 45 menit.

Karena di jalan masuk menuju makam masih antri, saya menuju masjid dulu untuk menunaikan solat dhuhur, tak lupa membeli tasbih, cincin kayu dan beberapa souvenir lain.

 
MAKAM DAN AIR BERKAH SUNAN MURIA

Setelah dari masjid, saya bergegas menuju makam. Didepan jalan masuk terdapat botol dan plastik yang dijual untuk keperluan peziarah, sehingga saya juga ikut membeli. Botol tersebut digunakan untuk diisi air berkah yang berada didekat makam sunan muria, sedangkan plastik digunakan untuk membungkus sepatu atau sandal yang kita pakai.

Muria 2

Setelah masuk, hmm saya harus berjalan pelan karena peziarah yang adtang sangat banyak. Disini para peziarah harus antri karena menunggu peziarah yang berada diarea makam Sunan Muria keluar, sehingga bisa saja antri sampai 30 menit. Di area menuju makam juga tidak boleh merekam menggunakan kamera apapun, jadi patuhi aturan ya sobat.

Setelah berdiri sekitar 40 menit akhirnya saya dan dek via bisa masuk ke area makam Sunan Muria. Didalam terdapat beberapa makam, jadi tidak hanya makam Sunan Muria saja. Jika anda membeli bunga sebelum masuk, taruhlah bunga itu di masing - masing makam yang ada. Terdapat buku yang bisa anda baca, jika anda tidak membawa/ tidak hafal Doa berziarah ke makam Waliyulloh.

Sunan Muria adalah putra dari Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh, putri Sunan Ngudung. Beliau memiliki nama lahir Raden Umar Said atau Raden Said. Sunan Muria mempunyai saudara kandung bernama Dewi Sofiah dan Dewi Rakayuh. Sunan Muria juga mempunyai putra dan putri bernama Sunan Nyamplungan (Syekh Amir Hasan), Raden Ayu Nasiki dan Pangeran Santri.

Setelah selesai berdoa, saya segera keluar dan melewati antrian orang - orang yang menunggu untuk mengisi botol mereka dengan air berkah. Air ini biasanya ada disetiap Makam Wali Songo. Setelah agak sepi saya juga mengisi botol saya dengan air yang berkah ini.

Pulangnya tak lupa saya membeli oleh - oleh dan makan siang dulu, malahan cepat arah turun daripada naiknya haha.






Belum ada Komentar untuk "SUNAN MURIA - COLO, KECAMATAN DAWE - KUDUS"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel