Nonton FREESTYLE Wawan TEMBONG di Alun-Alun Boyolali

Sore itu saya yang sedang santai dirumah, tiba-tiba saja kedatangan tamu, Mas Sigit namanya. Dia adalah sahabat karib saya yang sudah seperti saudara sendiri bagi saya. Seperti biasa, kedatangannya kalau tidak membahas Raket Badminton pasti Dolan. Nah benar kan, akhirnya dia mengajak saya jalan-jalan ke Boyolali. Di Boyolali ini nantilah saya bertemu dan menonton aksi Freestyle Wawan Tembong.

Sekitar 30 Menit dari rumah, kami akhirnya sampai di Kota Boyolali, karena rencana awal Mas Sigit mau ngajakin saya foto di Simpang 5 Boyolali tapi lampu kereta Ramayana belum menyala, akhirnya kami jalan-jalan ke tempat lain dulu. Kami sempat bertemu tetangga kami yang jualan Bakso, karena malah mau dikasih Bakso Gratis, akhirnya kami buru-buru lanjut. Lumayan lho gratis, tapi satu mangkuk untuk mereka merupakan laba, jadi saya dan Mas Sigit tidak mau kalau sampai dikasih gratis.

Oh iya Mas Sigit ini sekarang di Kalimantan, dia mengajar di sebuah sekolah yang berada di tengah-tengah perkebunan Sawit, singkatnya sekolah itu mungkin merupakan sekolah yang dibuat untuk anak-anak para pekerja di perkebunan Sawit. Mas Sigit ini baru pulang beberapa hari yang lalu, katanya cuma 12 hari dirumah, makanya dia ingin jalan-jalan terus dulu sebelum balik ke Kalimantan.

Singkat cerita kami masuk ke Alun-alun Boyolali, dan saat menyusuri jalan, disamping kiri kami ada Freestyle. Nah kami akhirnya minggir dan menonton sebentar, ternyata mantap banget nih aksinya sobat, sepertinya dia ditemani ceweknya yang menunggu disamping mobil yang sesekali membuat foto dan video dengan kamera ponselnya.

Usut punya usut, kata Mas Sigit, yang sedang Freestyle ini adalah Wawan Tembong, hah yang benar nih ?, saya sontak langsung kaget, soalnya nama "Tembong" adalah nama Freestyler yang dulu meramaikan Desa-Desa di dekat Ampel dan sekitarnya pada waktu bulan puasa di sore hari, itupun sudah dulu sekali waktu saya masih SMP.

Waktu kami cek video di Youtube, motor yang dipakai Mas Tembong ini sama persis. Wah ternyata benar nih sobat dia adalah Mas Tembong yang dulu pernah ke Desa saya meramaikan Freestyle. Dulu kata Freestyle masih sangat awam, dan jika ada Freestyle, banyak orang-orang yang keluar rumah dan menonton. Dulunya kalau tidak salah Mas Wawan Tembong ini masih menggunakan motor Shogun kalau tidak salah. Ketika saat itu beberapa anak muda di Desa bisa menJumpingkan motor tapi dengan gas yang tersendat-sendat, Mas Wawan Tembong ini dulu sudah menguasai Jumping dengan halus.

Kata Mas Sigit, sekarang ini Mas Wawan Tembong sudah sangat terkenal, ia merupakan juara Freestyle tingkat Asia, mantap jiwa tenan. Ia juga mempunyai adik kecil yang tak kalah hebatnya dalam melakukan Freestyle, namanya Wahyu.

Setelah waktu sudah semakin gelap, saya dan Mas Sigit segera pergi dari Alun-alun Boyolali menuju Simpang 5 Boyolali, setelah sebelumnya mampir sebentar hunting foto di lokasi sekitar Alun-alun dan Gedung Hamong Waedoyo. Saya dan Mas Sigit agak lama berada di Simpang 5 Boyolali, karena kami sedang menjajal kamera Long Exposure dari HP Oppo milik Mas Sigit.

Jam 08.00 malam kurang sedikit, kami berdua pulang, tak lupa beli oleh-oleh dulu berupa roti bakar hehe. Waktu cepat sekali berlalu, sedangkan di Dunia ini kita melangkah dan melaju dengan cepat tanpa melihat bahwa sudah terlampau jauh masa lalu tertinggal. Teringat tentang Mas Wawan Tembong dulu dan sekarang, disinilah kita harus sadar bahwa tak selamanya kita akan berada pada posisi seperti ini terus menerus, selamat untuk Mas Wawan Tembong atas prestasinya, semoga kedepannya semakin sukses, amin.

Bagikan Artikel ini