MUDIK LEBARAN ANTI MACET, Purwodadi Semarang via KEDUNGJATI
Selasa, 14 Mei 2019
Tulis Komentar
Mau Mudik Lebaran Anti Macet dari Semarang ke Purwodadi, Pati, Kudus, Jepara, Blora dan Rembang atau sebaliknya ?, lewat aja jalan alternatif Kedungjati. Udah nyantai, pemandangan hijau anti boring dan pastinya no macet gaes.
Nah jadi di postingan kali ini, saya mau sharing perjalanan saya dari Purwodadi (kita ambil titik Simpang 5 Purwodadi) kearah Kabupaten Semarang via Kedungjati. Sobat yang dari Rembang, Blora, Pati, Kudus, Jepara dan Demak (perbatasan timur) juga bisa melalui jalan ini. Lalu untuk sobat yang dari Semarang, Kendal, Wonosobo, Temanggung, Purworejo dan Magelang juga bisa lho. Apalagi sebentar lagi mau mudik lebaran kan, nah tergantung rute mana yang sobat pilih dari daftar Kabupaten/ Kota yang saya sebutkan tadi, intinya sobat hanya perlu kearah Tuntang-Kabupaten Semarang atau Gubug-Kabupaten Grobogan sebagai jalan masuk dan keluar.
WAKTU
Perjalanan dari Purwodadi hingga Ungaran memakan waku kurang lebih 2 jam, melaku dengan kecepatan rata-rata 80km/jam, dan 100km/jam di jalan lurus, sehingga jika sobat melaju lebih lambat berati lebih dari 2 jam, sedangkan jika sobat melaju lebih cepat berarti akan lebih cepat dari 2 jam. Yang manapun itu estimasi waktu 2 jam adalah waktu rata-rata dan agak cepat mengingat kondisi jalan yang berkelok, jadi tidak begitu memungkinkan untuk lebih cepat.
MENUJU TUNTANG
Untuk menemukan Tuntang, sobat hanya perlu melaju kearah selatan sekitar 2km dari Terminal Bawen jika sobat dari arah Semarang/ Magelang, jika sobat keluar dari Exit Tol Bawen, berarti sobat hanya perlu belok kiri mengikuti jalan Solo-Semarang sekitar 1,5km kearah selatan.
Lokasi jalan masuk ke Tuntang berada di sebelah Pos Polisi Tuntang yang tepat setelah Jembatan besar Sungai Tuntang. Disini ada bapak-bapak yang membantu menyeberangkan sepeda motor dan mobil.
MENUJU GUBUG
Untuk menemukan Gubug sangat mudah, sobat hanya perlu melaju kearah barat dari arah Godong sekitar 15 menit, dan jika sobat dari arah Semarang, sobat hanya perlu melaju kearah timur sekitar 20 menit.
Gubug sendiri adalah nama dari salah satu Kecamatan di Kabupaten Grobogan, terdapat Taman Bunderan Gubug yang membagi jalan menjadi 3 yakni arah Semarang, arah Purwodadi dan arah Kedungjati.
PURWODADI
Yah sore itu dari arah Solo menuju Simpang 5 Purwodadi, mampir sejenak dulu ke SPBU Sukorejo, berhubung indikator bahan bakar sudah berkedip, tanda bahan bakar motor saya mau habis, saya akhirnya beli bahan bakar dulu jenis pertalite Rp. 30.000.
Jam 15.26, saya melaju dari SPBU Sukorejo menuju Simpang 5 Purwodadi. Satu menit berhenti di Traffic Light Danyang, hmmm nostalgia kalau ingat tempat ini, 2 tahun yang lalu saya di Traffic Light ini makan Gorengan dan minum Es Tebu bareng Tim saya, si Indah dan Said, mereka orang Kudus dan Pati.
Jam 15.30, saya sampai di Simpang 5 Purwodadi, kemudian mengikuti jalan kekiri menuju arah Semarang. Hari ini cerah, jadi panas banget sobat, sinar mentari pun sangat terasa menyengat di kulit wajah saya yang tersembunyi di balik Helm Ink putih.
JALAN BERGELOMBANG
Dari arah Simpang 5 Purwodadi, kita tinggal mengikuti jalan hingga sampai di Jalan Raya Purwodadi -Semarang. Setelahnya akan ada jalan aspal yang agak bergelombang yang disisi kanan dan kirinya terdapat sawah hijau yang luas mengikuti jalan hingga arah Sedadi.
Jika sobat lewat dijalan ini dimalam hari, sebaiknya hati-hati karena tidak begitu terlihat. Untungnya saya lihat ada beberapa orang yang menbenahi jalan tersebut, mungkin untuk memperlancar arus mudik lebaran nanti kali ya.
Oh iya, didekat sini ada Destinasi Wisata baru di Grobogan, namanya De Bale Cingkrong. Wisata yang patut untuk dikunjungi karena memiliki nilai edukatif dan inspiratif banget.
Jalan bergelombang berikutnya yang agak parah adalah ketika akan memasuki wilayah Godong. Bahkan sampai dibuatkan poster rawan kecelakaan, juga terdapat rambu-rambu yang mengisyaratkan untuk melaju maksimal 60 km/ jam saja. Sekilas jalan bergelombang arah Godong ini seperti aspal yang meleleh, tapi dibawahnya terlihat bekas cor beton yang berarti jalan ini sebenarnya dulu pernah di cor beton untuk menghindari gerakan tanah. Mungkin karena tanah bergerak yang ada disini cukup kuat, cor beton ini tetap kalah dan dilapisi aspal sebagai lem agar cor tidak remuk.
Gapura batas Desa juga terlihat condong tak beraturan, jadi tetap hati-hati saat melaju disini ya sobat, apalagi malam hari, karena tidak terdapat lampu penerangan jalan di jalur ini.
JALAN ALTERNATIF
Setelah melewati jalan bergelombang ini, kita akan sampai di jalan cor yang halus. Dijalan ini terdapat banyak sekali jalan alternatif menuju Kabupaten terdekat di Grobogan. Seperti Kudus, yang bisa kita tuju melalui jalan Alternatif via Brati, jalur ini bisa kita temukan mendekati Pasar Godong. Di jalan Alternatif ini pula, terdapat Wisata Taman Bendung Klambu.
Setelah Pasar Godong, tepatnya di pertigaan sebelum jembatan, juga akan terdapat jalan Alternatif ke wilayah Kabupaten Boyolali via Karangrayung.
Kemudian diujung jalan yang mengarah ke Barat Laut ini, akan kita jumpai pertigaan dan kita ambil yang kekiri. Sedangkan yang lurus merupakan jalan Alternatif yang juga masih satu jalur dengan jalan tadi (Jalan Pengapon). Jalan Alternatif ini merupakan jalan menuju Demak, Jepara dan Kudus via Dempet. Hmmm, semua jalan di wilayah ini selalu saja membuat saya nostalgia, teringat masa-masa saya blusukan disetiap Dusun di wilayah Semarang, Demak, Kudus, Jepara, Pati, Purwodadi Blora dan Rembang.
Nah kita mengikuti jalan Ahmad Yani menuju arah Gubug. Di sepanjang jalan ini, kondisi jalannya lumayan bagus, jadi bisa melaju agak kencang. Mendekati Pasar Mintreng akan ada Destinasi Wisata Api Abadi Mrapen.
Setelah Pasar Mintreng, akan ada pertigaan lagi, yang mana disini juga terdapat jalan Alternatif, jika ke arah kanan atau utara, maka akan sampai di Kudus dan Jepara via Gajah.
Menyusuri jalan Purwodadi-Gubug sekitar 5 menit, nantinya akan melewati jembatan Gubug dan Telkom Gubug, hingga bertemu Bundaran Taman Gubug, disini kita belok kiri ya sobat menuju arah Gubug, karena jika lurus merupakan jalan utama Purwodadi-Semarang.
HUTAN GUBUG
Hutan Gubug sekitar 5 menit dari SPBU Gubug, hutan ini memiliki jalan cor beton. Jalan Gubug-Tuntang ini memang tidak terlalu ramai, karena tidak banyak yang lewat sini karena belum tahu jalan alternatif ini. Selain itu dulunya jalan ini juga belum dicor dan juga sepi sekali, jarang yang berani melewati jalan Alternatif ini.
Namun, semenjak dibangun sekitar 3 tahun yang lalu, jalan ini mulai dilewati mobil-mobil berplat H dan AA. Kebanyakan yang lewat disini adalah Truck pengangkut pasir dan sebagainya. Untuk motor juga banyak yang lewat tapi kita hanya kan bertemu beberapa di jalan.
Area hutan tidak terlalu panjang, sekitar 10 menit, kita akan sampai di Kedungjati.
HUTAN KEDUNGJATI
Setelah sampai di Kedungjati, kita akan melewati Rel Kereta Api lagi. Kemudian kita akan segera mendapati area Hutan Kedungjati yang sangat luas sekali. Seperti di Jalan Gubug tadi, jalan disini sudah dicor, namun banyak berkelok-kelok, sehingga tidak bisa begitu cepat melaju area hutan ini.
Dulu, 2 tahun yang lalu saya pernah lewat disini bersama teman saya, "Agus", saat kami pulang dari Kudus menuju Ungaran jam 10 atau jam 11 malam, saya lupa. Hari itu juga hujan deras banget, kami nekat lewat sini, karena tidak mau memutar jika melewati Kota Semarang.
Terakhir lewat malam, saat Arus Mudik Lebaran tahun lalu, jam 9.20 malam, tapi cukup ramai karena banyak Mobil berplat B, alias mobil Jakarta. Jadi tidak begitu tegang sih hehe.
Setelah melewati area Hutan Kedungjati, maka setelahnya adalah Dusun Karanggeneng Desa Ngombak. Setelah melewati Desa ini, kita akan menyusuri area Hutan Kedungjati lagi, namun tidak terlalu panjang hingga memasuki Desa Gogodalem.
BRINGIN
Setelah dari Desa Gogodalem, kita akan menemui jembatan dan disinilah terdapat Gapura perbatasan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang, yang menandakan pula bahwa sebentar lagi sampai di Bringin.
Bringin sendiri adalah nama dari salah satu Kecamatan di Kabupaten Semarang, disini terdapat Destinasi Wisata Curug Gamelan yang tidak jauh dari Pasar Bringin.
Diujung batas wilayah Bringin,akan ada Tugu besar yang disini terdapat pertigaan yang mengarah ke Kedungjati, Salatiga dan Tuntang. Jika dari arah Kedungjati, berati tinggal lurus saja menuju Tuntang.
TUNTANG
Setelah melewati Tugu Bringin, kita lurus saja sobat menyusuri jalan cor kearah Tuntang. Mendekati Jembatan Tol Solo-Semarang, disebelah kiri jalan ada Destinasi Wisata Tlogo Resort yang disini terdapat spot foto di bukit tinggi yang bernama Goa Rong View.
Mendekati pertigaan Tuntang (Jalan Raya Solo-Semarang), terdapat Stasiun lama yang kini difungsikan sebagai Stasiun Wisata Kereta Api Ambarawa, namanya Stasiun Tuntang.
Nah jika sudah sampai di pertigaan Tuntang, kita cukup belok kekanan atau kearah utara ya sobat. Karena arah kiri atau selatan itu arah Salatiga, Boyolali, Solo dan Sragen.
UNGARAN
Dari Tuntang, sekitar 1 km setelahnya, terdapat Exit Tol Bawen. Nah buat sobat-sobat semua, yang sebentar lagi mau Mudik Lebaran dari arah Jakarta yang ingin mudik ke daerah Purwodadi, Kudus, Jepara, Pati, Blora dan Rembang sebaiknya keluar melaui Exit Tol Bawen ini, kemudian menuju Tuntang untuk masuk jalan Alternatif Kedungjati.
Setelah Exit Tol Bawen, terdapat Tol Bawen yang menghubungkan jalan menuju Ungaran, Semarang, Kendal, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo dan Jogja.
Kesimpulannya, saya memakai motor Matic dengan bahan bakar pertalite 30.000 masih sisa untuk menempuh Purwodadi menuju Ungaran dalam 2 Jam. Selain itu jalan Alternatif Kedungjati ini juga ridak terlalu ramai dan bebas macet.
Di hari-hari biasa, jalan ini mulai ramai dari jam 07.00 pagi dan mulai sepi sekali jam 19.00 malam. Diatas jam 19.00 sebenarnya masih ada kok yang lewat jalan Alternatif Kedungjati ini hingga dini hari, yakni Truck yang biasanya berjalan berkelompok dan pelan. Sedangkan mendekati hari H lebaran atau memasuki arus mudik, jalan ini akan ramai 24 jam namun masih tetap kondusif dan anti macet.
So tidak ada salahnya kan sobat, mudik melewati jalan Alternatif Kedungjati biar tidak terjebak macet?, nah sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya. Semoga bermanfaat ya, silahkan tonton video dibawah untuk lebih jelasnya.
Nah jadi di postingan kali ini, saya mau sharing perjalanan saya dari Purwodadi (kita ambil titik Simpang 5 Purwodadi) kearah Kabupaten Semarang via Kedungjati. Sobat yang dari Rembang, Blora, Pati, Kudus, Jepara dan Demak (perbatasan timur) juga bisa melalui jalan ini. Lalu untuk sobat yang dari Semarang, Kendal, Wonosobo, Temanggung, Purworejo dan Magelang juga bisa lho. Apalagi sebentar lagi mau mudik lebaran kan, nah tergantung rute mana yang sobat pilih dari daftar Kabupaten/ Kota yang saya sebutkan tadi, intinya sobat hanya perlu kearah Tuntang-Kabupaten Semarang atau Gubug-Kabupaten Grobogan sebagai jalan masuk dan keluar.
WAKTU
Perjalanan dari Purwodadi hingga Ungaran memakan waku kurang lebih 2 jam, melaku dengan kecepatan rata-rata 80km/jam, dan 100km/jam di jalan lurus, sehingga jika sobat melaju lebih lambat berati lebih dari 2 jam, sedangkan jika sobat melaju lebih cepat berarti akan lebih cepat dari 2 jam. Yang manapun itu estimasi waktu 2 jam adalah waktu rata-rata dan agak cepat mengingat kondisi jalan yang berkelok, jadi tidak begitu memungkinkan untuk lebih cepat.
MENUJU TUNTANG
Untuk menemukan Tuntang, sobat hanya perlu melaju kearah selatan sekitar 2km dari Terminal Bawen jika sobat dari arah Semarang/ Magelang, jika sobat keluar dari Exit Tol Bawen, berarti sobat hanya perlu belok kiri mengikuti jalan Solo-Semarang sekitar 1,5km kearah selatan.
Lokasi jalan masuk ke Tuntang berada di sebelah Pos Polisi Tuntang yang tepat setelah Jembatan besar Sungai Tuntang. Disini ada bapak-bapak yang membantu menyeberangkan sepeda motor dan mobil.
MENUJU GUBUG
Untuk menemukan Gubug sangat mudah, sobat hanya perlu melaju kearah barat dari arah Godong sekitar 15 menit, dan jika sobat dari arah Semarang, sobat hanya perlu melaju kearah timur sekitar 20 menit.
Gubug sendiri adalah nama dari salah satu Kecamatan di Kabupaten Grobogan, terdapat Taman Bunderan Gubug yang membagi jalan menjadi 3 yakni arah Semarang, arah Purwodadi dan arah Kedungjati.
PURWODADI
Yah sore itu dari arah Solo menuju Simpang 5 Purwodadi, mampir sejenak dulu ke SPBU Sukorejo, berhubung indikator bahan bakar sudah berkedip, tanda bahan bakar motor saya mau habis, saya akhirnya beli bahan bakar dulu jenis pertalite Rp. 30.000.
Jam 15.26, saya melaju dari SPBU Sukorejo menuju Simpang 5 Purwodadi. Satu menit berhenti di Traffic Light Danyang, hmmm nostalgia kalau ingat tempat ini, 2 tahun yang lalu saya di Traffic Light ini makan Gorengan dan minum Es Tebu bareng Tim saya, si Indah dan Said, mereka orang Kudus dan Pati.
Jam 15.30, saya sampai di Simpang 5 Purwodadi, kemudian mengikuti jalan kekiri menuju arah Semarang. Hari ini cerah, jadi panas banget sobat, sinar mentari pun sangat terasa menyengat di kulit wajah saya yang tersembunyi di balik Helm Ink putih.
JALAN BERGELOMBANG
Dari arah Simpang 5 Purwodadi, kita tinggal mengikuti jalan hingga sampai di Jalan Raya Purwodadi -Semarang. Setelahnya akan ada jalan aspal yang agak bergelombang yang disisi kanan dan kirinya terdapat sawah hijau yang luas mengikuti jalan hingga arah Sedadi.
Jika sobat lewat dijalan ini dimalam hari, sebaiknya hati-hati karena tidak begitu terlihat. Untungnya saya lihat ada beberapa orang yang menbenahi jalan tersebut, mungkin untuk memperlancar arus mudik lebaran nanti kali ya.
Oh iya, didekat sini ada Destinasi Wisata baru di Grobogan, namanya De Bale Cingkrong. Wisata yang patut untuk dikunjungi karena memiliki nilai edukatif dan inspiratif banget.
Jalan bergelombang berikutnya yang agak parah adalah ketika akan memasuki wilayah Godong. Bahkan sampai dibuatkan poster rawan kecelakaan, juga terdapat rambu-rambu yang mengisyaratkan untuk melaju maksimal 60 km/ jam saja. Sekilas jalan bergelombang arah Godong ini seperti aspal yang meleleh, tapi dibawahnya terlihat bekas cor beton yang berarti jalan ini sebenarnya dulu pernah di cor beton untuk menghindari gerakan tanah. Mungkin karena tanah bergerak yang ada disini cukup kuat, cor beton ini tetap kalah dan dilapisi aspal sebagai lem agar cor tidak remuk.
Gapura batas Desa juga terlihat condong tak beraturan, jadi tetap hati-hati saat melaju disini ya sobat, apalagi malam hari, karena tidak terdapat lampu penerangan jalan di jalur ini.
JALAN ALTERNATIF
Setelah melewati jalan bergelombang ini, kita akan sampai di jalan cor yang halus. Dijalan ini terdapat banyak sekali jalan alternatif menuju Kabupaten terdekat di Grobogan. Seperti Kudus, yang bisa kita tuju melalui jalan Alternatif via Brati, jalur ini bisa kita temukan mendekati Pasar Godong. Di jalan Alternatif ini pula, terdapat Wisata Taman Bendung Klambu.
Setelah Pasar Godong, tepatnya di pertigaan sebelum jembatan, juga akan terdapat jalan Alternatif ke wilayah Kabupaten Boyolali via Karangrayung.
Kemudian diujung jalan yang mengarah ke Barat Laut ini, akan kita jumpai pertigaan dan kita ambil yang kekiri. Sedangkan yang lurus merupakan jalan Alternatif yang juga masih satu jalur dengan jalan tadi (Jalan Pengapon). Jalan Alternatif ini merupakan jalan menuju Demak, Jepara dan Kudus via Dempet. Hmmm, semua jalan di wilayah ini selalu saja membuat saya nostalgia, teringat masa-masa saya blusukan disetiap Dusun di wilayah Semarang, Demak, Kudus, Jepara, Pati, Purwodadi Blora dan Rembang.
Nah kita mengikuti jalan Ahmad Yani menuju arah Gubug. Di sepanjang jalan ini, kondisi jalannya lumayan bagus, jadi bisa melaju agak kencang. Mendekati Pasar Mintreng akan ada Destinasi Wisata Api Abadi Mrapen.
Setelah Pasar Mintreng, akan ada pertigaan lagi, yang mana disini juga terdapat jalan Alternatif, jika ke arah kanan atau utara, maka akan sampai di Kudus dan Jepara via Gajah.
Menyusuri jalan Purwodadi-Gubug sekitar 5 menit, nantinya akan melewati jembatan Gubug dan Telkom Gubug, hingga bertemu Bundaran Taman Gubug, disini kita belok kiri ya sobat menuju arah Gubug, karena jika lurus merupakan jalan utama Purwodadi-Semarang.
HUTAN GUBUG
Hutan Gubug sekitar 5 menit dari SPBU Gubug, hutan ini memiliki jalan cor beton. Jalan Gubug-Tuntang ini memang tidak terlalu ramai, karena tidak banyak yang lewat sini karena belum tahu jalan alternatif ini. Selain itu dulunya jalan ini juga belum dicor dan juga sepi sekali, jarang yang berani melewati jalan Alternatif ini.
Namun, semenjak dibangun sekitar 3 tahun yang lalu, jalan ini mulai dilewati mobil-mobil berplat H dan AA. Kebanyakan yang lewat disini adalah Truck pengangkut pasir dan sebagainya. Untuk motor juga banyak yang lewat tapi kita hanya kan bertemu beberapa di jalan.
Area hutan tidak terlalu panjang, sekitar 10 menit, kita akan sampai di Kedungjati.
HUTAN KEDUNGJATI
Setelah sampai di Kedungjati, kita akan melewati Rel Kereta Api lagi. Kemudian kita akan segera mendapati area Hutan Kedungjati yang sangat luas sekali. Seperti di Jalan Gubug tadi, jalan disini sudah dicor, namun banyak berkelok-kelok, sehingga tidak bisa begitu cepat melaju area hutan ini.
Dulu, 2 tahun yang lalu saya pernah lewat disini bersama teman saya, "Agus", saat kami pulang dari Kudus menuju Ungaran jam 10 atau jam 11 malam, saya lupa. Hari itu juga hujan deras banget, kami nekat lewat sini, karena tidak mau memutar jika melewati Kota Semarang.
Terakhir lewat malam, saat Arus Mudik Lebaran tahun lalu, jam 9.20 malam, tapi cukup ramai karena banyak Mobil berplat B, alias mobil Jakarta. Jadi tidak begitu tegang sih hehe.
Setelah melewati area Hutan Kedungjati, maka setelahnya adalah Dusun Karanggeneng Desa Ngombak. Setelah melewati Desa ini, kita akan menyusuri area Hutan Kedungjati lagi, namun tidak terlalu panjang hingga memasuki Desa Gogodalem.
BRINGIN
Setelah dari Desa Gogodalem, kita akan menemui jembatan dan disinilah terdapat Gapura perbatasan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang, yang menandakan pula bahwa sebentar lagi sampai di Bringin.
Bringin sendiri adalah nama dari salah satu Kecamatan di Kabupaten Semarang, disini terdapat Destinasi Wisata Curug Gamelan yang tidak jauh dari Pasar Bringin.
Diujung batas wilayah Bringin,akan ada Tugu besar yang disini terdapat pertigaan yang mengarah ke Kedungjati, Salatiga dan Tuntang. Jika dari arah Kedungjati, berati tinggal lurus saja menuju Tuntang.
TUNTANG
Setelah melewati Tugu Bringin, kita lurus saja sobat menyusuri jalan cor kearah Tuntang. Mendekati Jembatan Tol Solo-Semarang, disebelah kiri jalan ada Destinasi Wisata Tlogo Resort yang disini terdapat spot foto di bukit tinggi yang bernama Goa Rong View.
Mendekati pertigaan Tuntang (Jalan Raya Solo-Semarang), terdapat Stasiun lama yang kini difungsikan sebagai Stasiun Wisata Kereta Api Ambarawa, namanya Stasiun Tuntang.
Nah jika sudah sampai di pertigaan Tuntang, kita cukup belok kekanan atau kearah utara ya sobat. Karena arah kiri atau selatan itu arah Salatiga, Boyolali, Solo dan Sragen.
UNGARAN
Dari Tuntang, sekitar 1 km setelahnya, terdapat Exit Tol Bawen. Nah buat sobat-sobat semua, yang sebentar lagi mau Mudik Lebaran dari arah Jakarta yang ingin mudik ke daerah Purwodadi, Kudus, Jepara, Pati, Blora dan Rembang sebaiknya keluar melaui Exit Tol Bawen ini, kemudian menuju Tuntang untuk masuk jalan Alternatif Kedungjati.
Setelah Exit Tol Bawen, terdapat Tol Bawen yang menghubungkan jalan menuju Ungaran, Semarang, Kendal, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo dan Jogja.
Kesimpulannya, saya memakai motor Matic dengan bahan bakar pertalite 30.000 masih sisa untuk menempuh Purwodadi menuju Ungaran dalam 2 Jam. Selain itu jalan Alternatif Kedungjati ini juga ridak terlalu ramai dan bebas macet.
Di hari-hari biasa, jalan ini mulai ramai dari jam 07.00 pagi dan mulai sepi sekali jam 19.00 malam. Diatas jam 19.00 sebenarnya masih ada kok yang lewat jalan Alternatif Kedungjati ini hingga dini hari, yakni Truck yang biasanya berjalan berkelompok dan pelan. Sedangkan mendekati hari H lebaran atau memasuki arus mudik, jalan ini akan ramai 24 jam namun masih tetap kondusif dan anti macet.
So tidak ada salahnya kan sobat, mudik melewati jalan Alternatif Kedungjati biar tidak terjebak macet?, nah sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya. Semoga bermanfaat ya, silahkan tonton video dibawah untuk lebih jelasnya.
Belum ada Komentar untuk "MUDIK LEBARAN ANTI MACET, Purwodadi Semarang via KEDUNGJATI"
Posting Komentar