SABANA CALOMBO RAWAPENING - LOPAIT, KECAMATAN TUNTANG - KABUPATEN SEMARANG
Kamis, 27 September 2018
Tulis Komentar
Asalamualaikum, salam sejahtera untuk sobat-sobat semua, semoga selalu sehat ya. Nah di tulisa kali ini saya akan berbagi cerita DOLAN saya bersama dek Eka ke Sabana Calombo Rawapening, tempat yang dalam 2 minggu terakhir sangat hits dan viral di media sosial.
Siang itu sebenarnya saya habis dari Sabana Rawapening di Kurahan dari jam 08.00 pagi, sampai jam 09.45 kami berencana pulang dengan mengambil rute yang berbeda. Saat melintasi jalan dibelakang pembangunan wisata yang dulunya bernama Rawa Permai, kami tak sengaja melihat tulisan Sabana Calombo, karena penasaran akhirnya kami segera masuk melewati jalan kecil disamping rumah warga. Sekitar 10 meter terdapat tempat parkir dan kertas bertuliskan sepeda motor dilarang masuk. Dari sini kami mendapat kesimpulan bahwa mungkin untuk ke lokasi Sabana Calombo agak jauh, dan meskipun jalan tanah yang ada bisa dilewati sepeda motor, untuk menjaga keamanan pengunjung, sepeda motor tidak boleh masuk.
JALAN KECIL DITENGAH DANAU
Dari tempat parkir kami menyusuri jalan kecil yang terbagi menjadi 2 bagian. Jalan ini memanjang sekitar kurang lebih 100 meter. Disamping jalan ini terdapat beberapa pohon pisang dan mahoni, agak jauh terdapat sawah milik warga. Beberapa kali kami lihat warga sekitar yang pulang dan pergi merumput, dan ada perahu yang nampak rusak di tengah-tengah 2 jalan yang kami lalui. Setelah saya cek lewat Maps, ditengah kedua jalan ini terdapat harusnya terdapat aliran air dan tempat kaki berpijak saya sudah bukan jalan lagi, melainkan danau.
Nah dari sini bisa kami simpulkan dulunya jalan ini adalah jalan kecil untuk para nelayan atau warga setempat yang digunakan untuk pergi ke Danau Rawapening, 2 jalan yang terpisah ini juga ditengahnya dulunya terdapat aliran air yang mengalir jauh melewati jalan raya. Sawah-sawah yang berada disamping jalan ini pun dulunya merupakan pinggiran Danau Rawapening.
SABANA CALOMBO
Setelah menyusuri jalan sekitar 10 menit, ada petunjuk jalan belok kanan dan terdapat beberapa pembatas. Saat saya buka Maps, titik dimana kami berada merupakan area Danau, wow sekali. Jalan menuju Sabana Calombo seperti Spring Bed atau Jelly atau Karet, karena setiap pijakan kaki yang meluncur ke tanah seperti ambles dan mental, haha. Disamping kiri jalan terdapat sabana yang merupakan rumput hijau nan tinggi, sedangkan disamping kanan jalan ada area yang cukup luas yang berupa lumpur dengan beberapa bambu tertancap diatasnya. Usut punya usut ternyata tempat yang tidak ditumbuhi rumput itu adalah area yang belum kering, sehingga terlihat seperti lumpur bercampur air.
Sambil berjalan santai tak lupa kami foto-foto dulu dibeberapa titik, dibelakang kami ada bapak-bapak yang menyusuri jalan yang kami lewati dengan sepeda gunungnya, hehe keren nih. Waktu saya tanya kepada beliau, katanya beliau dari Salatiga, jauh padahal.
Beberapa kali saya lihat sekelompok burung berwarna putih yang mungkin itu adalah Burung Blekok (jawa). Jika saya mendekat burung-burung ini segera terbang ke arah bagian tengah Rawapening. Selain itu dikejauhan juga terlihat Sabana satunya yakni New Sabana Rawapening yang lebih dulu saya kunjungi bersama Eka tadi. Memang Sabana ini luas dan berjajar, namun sudah beda wilayah dan beda nama. Sabana Calombo sendiri dibuka setelah New Sabana Rawapening dibuka menjadi wisata.
FOTO DIRETAKAN TANAH
Nah karena bosan dengan view yang itu-itu saja, saya dan eka memanfaatkan retakan tanah yang disampingnya masih terdapat rumput hijau yang pendek seperti rumput jepang. Saat saya nyalakan kamera tenyata malah bagus untuk dijadikan spot foto.
Saya sempat kepanasan, mengingat waktu menunjukkan pukul 10.45, hmm... buat sobat-sobat semua sebaiknya datang waktu pagi atau sore deh hehe. Setelah asik beefoto di retakan tanah ini, kami berusaha melangkah lebih dekat ke area yang seperti lumpur tadi dengan memanfaatkan retakan tanah kering tadi sebagai pijakan.
EKA TERHISAP
Nah si Eka ini gak sabaran banget, dia langsung melangkah lebih dulu dan maju. Badannya kecil dan berat badan nya sekitar 35 kg lho, tapi gak nyangka banget tau-tau baru 5 langkah, tanah yang ia pijak ambles. Sempat aku ketawain, soalnya tadi aku juga udah ngalamin sih, tapi yang ini beda, si eka kakinya semakin masuk, hmm segera deh aku tarik, tapi malah semakin kedalem kakinya, aku juga ikutan masuk nih dan sulit bergerak setelah akhirnya bisa juga.
Wah yang ini parah banget, dan bikin deg-deg an, si eka yang berat badannya kecil saja bisa ikut ambles lho. Jadi buat sobat-sobat semua yang mampir atau berkujung kemari, khususnya yang bersama anak kecil sebaiknya hindari tanah yang seperti lumpur didekat Sabana, sudah ada batas tali Rafiahnya sih.
Oke setelah itu kami memutuskan untuk segera pulang, karena waktu hampir menunjukkan tengah hari, dan saat panas-panasnya. Ditambah baterai Kamera HP, Pocket dan Action Camera saya juga habis, udah pasti gak bisa bikin dokumentasi.
MAMPIR JAJAN
Tak lupa mampir beli es teh didekat Sabana Calombo dulu sambil tanya-tanya kepada pemilik warung. Hmmm, baru tahu kalau nama Calombo ini merupakan nama Dusun Calombo yang ada disini dan gak tahu ini bacanya Ca atau Ka ya.
Kata ibu yang saya tanyai, fenomena sabana ini tidak setiap tahun ada dan tidak selalu ada saat Danau Rawapening surut. Ibu yang tinggal 7 tahun di Dusun Calombo ini juga baru pertama kali lho menyaksikan fenomena sabana ini. Hmmm, berarti nanti kalau Rawapening udah gak surut dan tempat ini kembali tenggelam, belum tentu sobat bisa foto dan nemuin sabana ini lagi lho hehe. Jangan lupa main kesini ya, murah meriah kok cuma bayar Rp. 3000 aja buat parkir, es teh Rp.3000, Uang 20 ribu cukup dah hehe.
Setelah menandai lokasi Wisata ini ke Maps (karena belum ditambahkan), akhirnya kami berpamitan kepada Ibu yang jualan tadi. Yah kalau sudah disetujui oleh Google pun, masih menunggu 24 jam agar tampil di Maps. Semoga bisa membantu sobat-sobat diluar kota yang menuju kesini menggunakan GPS, Maps Keywords nya "Sabana Calombo Rawapening".
Oh iya, akhirnya kami pulang dan keluar lewat jalan disebelah Wisata Saloka Fun Park (Rawa Permai) yang tembus ke Jalan Solo-Semarang, setelah tadi mampir dulu untuk mencuci kaki dan sepatu di tempat wudhu masjid Calombo.
Belum ada Komentar untuk "SABANA CALOMBO RAWAPENING - LOPAIT, KECAMATAN TUNTANG - KABUPATEN SEMARANG"
Posting Komentar